Sabtu, 20 Maret 2010

Tugas Soft Skill "Riwayat Hidup Filsuf Dunia"

Nama : Rio Ferdianto

Kelas : 3eb03

NPM : 20207946


Sejarah Filsuf Denny Mulla Shadra

Denny Mulla Shadra adalah salah seorang filosof Islam yang paling terkenal, yang dilahirkan pada abad ke-10 H Syamsiyah (abad 16 M) di Syiraz, sebuah kota yang paling terkenal di Iran, di kawasan sekitar Persepolis (979 H.S./1571 M). Ia adalah anak tunggal dari salah satu bangsawan kota tersebut (tampaknya pejabat menteri di provinsi Fars), bernama Ibrahim Qawami. Ia dinamai Muhammad namun orang-orang memanggilnya Shadruddin atau shadra. Belakangan, ia terkenal sebagai Mulla Shadra, dan bahkan digelari Shadr al-Muta’alihin (gelar yang paling terkenal di kalangan filosof).
Selama masa pemerintahan dinasti Shafawi, Syiraz dianggap sebagai salah satu pusat ilmu dan filsafat terpenting di dunia. Kota ini pun merupakan pusat pelatihan bagi sebilangan ilmuwan besar selama dua abad lebih. Shadra muda amat berbakat sehingga mampu menyerap semua ilmu di zamannya dalam waktu relatif singkat. enam tahun setelah kelahiran Mulla Shadra, keluarga tersebut pindah ke kota Qazwin.
Kota tersebut telah berubah pesat menjadi sebuah pusat sains dan filsafat di era dinasti Shafawi. Ia menjadi tempat perkumpulan bagi para filosof masyhur, fakih, sastrawan, dan seniman. Sejak usia dini, Mulla Shadra –yang telah menguasai semua sains di zamannya selama kurang dari 20 tahun- bisa segera menjumpai dua guru terbaik di zamannya, yakni Syaikh Baha’i dan Mir Damad. Dua tokoh ini memiliki catatan brilian dalam sejarah dan dinilai sebagai dua pemikir dan tokoh politik yang paling istimewa di zaman mereka. Mulla Shadra meradukan pendidikannya di bawah tempaan kedua figur besar ini.
Di usia sekitar 30 tahun, ia telah menjadi filosof yang paling mahir, yang menguasai utuh semua mazhab filsafat di zamannya termasuk aliran Iluminasionisme, Peripatetisme, Teologi Islam, dan ’Irfan. Shadra pun telah sampai pada senarai inferensi dan kesimpulan melalui kajian-kajiannya dan mengembangkan ide-ide dan teori-teorinya sendiri, yang menjadi alasan mengapa ia dinilai sebagai seorang filsuf paling terkemuka di dunia belakangan ini.
Mulla Shadra menunjukkan kepiawaiannya di Syiraz –yang masih dihitung sebagai pusat penting filsafat dan teologi- dan menarik sejumlah besar murid dan pengikut. Buntutnya, sejumlah sejawatnya mencemburuinya dan menjadikannya sebagai sasaran tindakan dan kata-kata mereka yang kurang baik dan ofensif. Melihat kondisi demikian, Mulla Shadra memutuskan meninggalkan kotanya dan menemukan tempat uzlah di desa Kahak di sekitar pusat agama, Qum.
Jiwa Shadra tersiksa dan terluka sehingga ia menyerah untuk mengajar, menulis, dan mempelajari selama beberapa waktu dan lebih mencurahkan diri pada ibadah dan praktik-praktik kezuhudan sebagaimana telah dibiasakannya sejak usia muda. Tapi, ini tidak berlangsung selamanya. Mimpi-mimpi dan intuisi-intuisi mistisnya mengilhami Shadra untuk menyebarkan ide-idenya. Dari itu, ia kembali kepada kehidupan sosial dan bergaul di tengah orang-orang lagi serta mulai mengajar dan menulis buku-buku. Karya-karya terbaik dan terpentingnya digubah selama masa ini. Pada dasawarsa akhir hidupnya, Mulla Shadra kembali ke Syiraz dan mulai mengajar di sebuah sekolah yang secara khusus didirikan untuknya oleh penguasa kota tersebut. Ia menulis sejumlah ulasan al-Quran dan hadits selama periode itu. Di tahun 1050 H/1648 M atau sebagian lain di tahun 1045 H/1630 M, ia jatuh sakit dalam perjalanannya untuk berhaji di Basrah, Irak dan akhirnya wafat. Ia disemayamkan di kota suci Najaf, Irak, tempat makam Imam Ali berada.
Mulla Shadra meninggalkan tiga putri dan dua putra. Putra tertuanya adalah (Mulla) Ibrahim, seorang filosof, muhadits, mutakallim, fakih dan mistikus dengan bakat kepenyairan yang menonjol, matematikawan, dan menguasai ilmu-ilmu lain. Singkatnya, ia seorang ulama prolifik. Putra keduanya, Nizamuddin Ahmad –lebih dikenal sebagai Mirza Nizam dan Abu Turab- yang lahir 1031 H (menurut catatan), adalah seorang filosof, mistikus, sastrawan, dan penyair. Tiga putrinya adalah Ummah Kultsum, Zubaidah dan Ma’shumah. Dua dari putrinya ini menikah dengan Syaikh Abdurrazak Lahiji, dikenal sebagai Faidh, dan Mulla Muhsin Faidh al-Kasyani- merupakan murid-murid favoritnya dan tergolong sebagai ulama yang menguasai bidang filsafat, ’irfan, dan ilmu-ilmu Islam. Baik anak-anak maupun menantu Mulla Shadra tergolong sebagai ulama terpandang di masanya yang menguasai ilmu-ilmu Islam tradisional.
Mulla Shadra bukan sekedar filosof paling terkenal selama enam abad terakhir. Bagi sebagian orang ia telah dianggap setara dengan Ibn Sina dan al-Farabi, bahkan melampaui keduanya. Meskipun ia menguasai semua mazhab filsafat di zamannya (Peripatetik, Iluminasionisme, Teologi Islam dan ’Irfan), ia tak pernah secara total dipengaruhi semuanya dan meretas mazhab filsafatnya sendiri, yakni filsafat transenden (al-hikmah al-muta’aliyah). Ia mengkritik semua titik lemah yang disuguhkan oleh filsuf agung sebelumnya dan mencoba menyajikan sejumlah pemecahan filosofis atas masalah-masalah tersebut.
Dalam risalahnya, Mulla Shadra telah menampilkan prinsip-prinsip umum dan khususnya sendiri yang jumlahnya lebih dari 150 masalah, ide dan teori. Di pusat-pusat filsafat, bagaimanapun, sekitar sepuluh teori atau gagasannya yang paling pokok dan terkenal dianggap telah menyumbangkan landasan bagi mazhabnya sendiri, seperti prinsip ashalah al-wujud, tasykik al-wujud, prinsip kebenaran yang paling sederhana, kesatuan subjek dan objek pengetahuan (ittihad al-’aqil wa al-ma’qul), gerakan transubstansial (al-harakah al-jawharriyah), imaterialitas dunia imajinasi, dan lain-lain.
Murid-muridnya
Bukti-bukti menyebutkan bahwa ia senantiasa mengajar. Sebab itu, banyak muridnya yang tercatat dalam sejarah. Sebagian diantaranya adalah:
1. Faidh al-Kasyani (Muhammad bin Murtadha, dikenal sebagai Mulla Muhsin).
Dalam doktrin filsafat, ia tidak begitu terkenal. Ia mempunyai cita rasa mistik dan cenderung kepada hadits dan etika. Karya-karyanya yang terkenal adalah: Al-Wafi, sebuah karya tafsir; Ash-Shafi, bidang etika; Al-Mahajjat Al-Baydha’, diasaskan pada Ihya’ ’Ulum al-Din-nya al-Ghazali, dan Ushul al-Ma’arif, dalam sains. Titimangsa kelahirannya tahun 1007 H (sebagian menganggap sekitar tahun 1004 atau 1005). Adapun tahun wafatnya sekitar 1091 H. Sebagian karyanya yang terdiri dari 80 buku dengan jumlah volume yang berbeda-beda mempresentasikan dirinya sebagai orang yang memiliki citarasa mistis dan puitis. Dalam beberapa hal ia dapat disetarakan dengan al-Ghazali meski ia lebih mendalam dan komprehensif pembahasannya ketimbang al-Ghazali. Faidh bisa dianggap sebagai filsuf agung, dan di saat yang sama, seorang mistikus utuh, dan teolog paling berilmu. Tidak seperti al-Ghazali yang pernah menjadi pejabat tinggi negara (sebagai hakim), Faidh justru menolak posisi demikian. Hidupnya semata-mata dicurahkan untuk meneliti, mengajar, dan menulis di desa terpencil dan menolak pengangkatan dirinya Imam shalat Jum’at di Isfahan oleh Syah Shafi. Meski pada akhirnya, ia terpaksa menerima posisi tersebut pada masa Syah Abbas II. Setelah belajar di bawah bimbingan Mulla Shadra selama 8 tahun dan kemudian menjadi menantunya serta tinggal bersamanya di Syiraz beberapa tahun, Faidh al-Kasyani pulang ke Isfahan. Di sana, ia mulai mempromosikan doktrin-doktrin gurunya di bidang filsafat dan hadits.
2. Abdurrazaq Lahiji
Ia murid Shadra yang tersohor sebagai filosof, mutakallim dan penyair yang piawai. Kepastian kelahirannya tidak jelas. Diduga –sebagaimana ia tulis sendiri- ia lahir pada 1072 (1662 M), atau 1071 atau 1051. Selama di Qum, ia bergaul akrab dengan gurunya, Mulla Shadra. Kepadanya, Lahiji mempelajari filsafat, kalam, mistisisme, logika, dan penyucian jiwa selama beberapa tahun. Murid dan menantu Shadra, tidak seperti Faidh yang menguasai tafsir dan hadits, lebih dikenal sebagai penyair ulung. Ia mempunyai koleksi syair yang disambut baik oleh para sastrawan. Karya-karya berharganya meliputi ilmu kalam dan filsafat, diantaranya, Masyariq al-Ilham wa al-Syawariq, sebuah karya atas karya komentar ath-Thusi terhadap Al-Isyarat wa al-Tanbihat-nya Ibn Sina; Gowhar Murad (dalam bahasa Persia), dan sebuah ringkasan atasnya Sarmayeh-i Iman; dan sebuah karya syarah atas Hayakil al-Nur (Kuil Cahaya)-nya Suhrawardi yang menunjukkan kepenguasaan atas hikmah Iluminasionis. Ini menunjukkan fakta bahwa dalam mazhab Mulla Shadra, hikmah Iluminasionis dipelajari, diajarkan, dan ditulis. Murid-murid tersebut telah menerima sikap dari gurunya.
3. Murid lain, yang tidak terkenal seperti dua murid di atas adalah Mulla Husain Tunkabuni. Ia seorang filosof-mistik. Ia sangat akurat dalam karya-karyanya dan setia kepada doktrin-doktrin gurunya. Tunkabuni wafat sekitar tahun 1101 H/1105. Kematiannya disebabkan serangan sekelompok massa di Masjid al-Haram. Ia mengomentari al-Syifa’-nya Ibn Sina, menulis sebuah buku tentang keterciptaan dunia secara temporer dan kesatuan eksistensi, dan ulasan atas karya komentar Khafri tentang Tajrid al-Ulum.
4. Filsuf lain yang disebutkan dalam sejarah sebagai murid Mulla Shadra adalah Aqa Jani (atau Muhammad bin Ali Ridha bin Aqa Jani). Salah satu karyanya berupa komentar atas Qabasat-nya Mir Damad. Diduga ia belajar kepada dua orang guru yakni Mulla Shadra sendiri dan Mir Damad. Tentang kelahiran dan wafatnya tidak diketahui.
Filsafat Transenden (Al-Hikmah Al-Muta’aliyah)
Sesungguhnya Shadra bukan orang pertama yang menggunakan istilah ini. Akan tetapi, dialah yang paling efektif dalam menguraikan pengertiannya. Dalam adikaryanya yang bertajuk Al-Hikmah al-Muta’aliyah fi al-Asfar al-’Aqliyyat al-Arba’ah (lebih dikenal dengan al-Asfar saja), ia mendefinisikan istilah ini dan menetapkan landasan bagi pendekatan baru filsafat. Pendekatan ini mencakup pembuktian akal atau demonstrasi logis (istidlal atau ’aql), intuisi intelektual (kasyf atau syuhud) dan iluminasi (isyraq), selain wahyu (syari’ah).
Dalam pengantar buku itu, Shadra menyebutkan ketaksukaannya terhadap para ”ulama” jahil di masa itu dan alasan pengasingannya di Kahak, dusun kecil dekat Qum. Ia mencurahkan diri lebih dari 10 tahun untuk bertafakur dan latihan spiritual semacam zikir. Di akhir uzlah-nya itu, Mulla Shadra mengklaim dirinya telah mempelajari rahasia-rahasia semesta dan misteri-misteri yang tersembunyi darinya. Katanya, ”Apapun yang kuketahui melalui demonstrasi rasional dan intuisi intelektual yang terpancar. Aku dianugerahi rahasia-rahasia ketuhanan dan dihembusi kekayaan Singgasana.”
Kata kunci yang melambari Filsafat Transenden adalah wujud. Dalam filsafat ini, wujud lebih menonjol daripada esensi. Semua esensi, menurut Shadra, merupakan rekaan akal manusia belaka. Dari tiap-tiap sosok yang ditemuinya, akal manusia menjumput suatu gambaran yang disebut dengan esensi. Akan tetapi, sisi yang memberikan efek dan membentuk bangunan alam semesta adalah sisi wujud, bukan sisi esensi. Adalah mustahil, secara filosofis, esensi dan wujud sama-sama mewujud sebagaimana mustahilnya esensi dan wujud tidak mewujud. Menurut Shadra, wujud adalah asal-usul dan realitas tunggal yang merangkum segala sesuatu. Demikianlah pemikiran Shadra yan terus menjadi inspirasi bagi filosof-filosof Muslim modern, seperti Imam Khomeini, Murtadha Muthahhari, Allamah Thabathabai, Jawadi Amuli, dan lain-lain.


Komentar

Sabtu, 13 Maret 2010

Tugas Soft skill Artikel ekonomi "Inflasi"

Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Penyebab

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.[rujukan?]

Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.

Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu

kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

dan Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:[rujukan?]

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa

b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.

c. Kenaikan harga barang impor

d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru

e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.

Penggolongan

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :

  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Mengukur inflasi

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

  • Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
  • Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
  • Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
  • Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
  • Indeks harga barang-barang modal
  • Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

Dampak

Pekerja dengan gaji tetap sangat dirugikan dengan adanya Inflasi.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.

Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Peran bank sentral

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.

Rabu, 10 Maret 2010

Tugas Softskill IFRS

Nama : Rio ferdianto

Kelas : 3EB03

NPM : 20207946


International Financial Reporting Standards



Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) adalah Standar, Interpretasi dan Kerangka diadopsi oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB).
Banyak membentuk bagian dari standar IFRS yang dikenal dengan nama yang lebih tua Standar Akuntansi Internasional (IAS). IAS yang diterbitkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional Committee (IASC).
Pada tanggal 1 April 2001, yang baru mengambil alih IASB dari IASC tanggung jawab untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Selama pertemuan pertama Dewan baru diadopsi IAS dan SICs yang ada. Yang IASB terus mengembangkan memanggil standar IFRS standar-standar baru.
Struktur IFRS
IFRS dianggap sebagai "berdasarkan prinsip" set standar dalam bahwa mereka menetapkan aturan-aturan yang luas serta mendikte perawatan khusus.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional terdiri dari:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) - standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001
• Standar Akuntansi Internasional (IAS) - standar yang dikeluarkan sebelum 2001
• Interpretasi berasal dari International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) - yang dikeluarkan setelah 2001
• Standing Interpretations Committee (SIC) - yang dikeluarkan sebelum 2001
Ada juga Kerangka Persiapan dan Penyajian Laporan Keuangan yang menggambarkan prinsip-prinsip yang mendasari IFRS ...
IAS 8 Par. 11
"Dalam membuat penilaian yang dijelaskan dalam ayat 10, manajemen akan merujuk kepada, dan mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber berikut dalam urutan:
(a) persyaratan dan bimbingan dalam Standar dan interpretasi yang sama dan menghadapi isu-isu yang terkait dan
(b) definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran konsep-konsep untuk aset, kewajiban, pendapatan dan pengeluaran dalam Framework. "
Kerangka kerja
Kerangka Kerja Persiapan dan Penyajian Laporan Keuangan menyatakan prinsip-prinsip dasar untuk IFRS.
Peran Framework
The IASB menyatakan:
Dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, manajemen harus menggunakan penilaiannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Dalam membuat penilaian, IAS 8,11 mengharuskan manajemen untuk mempertimbangkan definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan, dan pengeluaran dalam Framework. Ketinggian ini pentingnya Kerangka ditambahkan pada tahun 2003 revisi IAS 8.
Tujuan laporan keuangan
Sebuah kerangka adalah dasar dari standar akuntansi.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan meliputi:
• Understandability
• Reliabilitas
• keterbandingan
• Relevansi
• Materiality
• Prudence
• Substance atas formulir
• Kelengkapan
[sunting] Elemen laporan keuangan
Posisi keuangan suatu perusahaan terutama disediakan dalam Pernyataan Posisi Keuangan. Unsur meliputi:
1. Aset: Aset adalah sumber daya dikendalikan oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu, dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan mengalir ke perusahaan.
2. Tanggung Jawab: Sebuah Kewajiban adalah kewajiban kini perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian yang diharapkan mengakibatkan arus keluar dari perusahaan 'sumber daya, yaitu aset.
3. Equity: Equity adalah bunga residual dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas juga dikenal sebagai pemilik modal.
Kinerja keuangan suatu perusahaan terutama diberikan dalam laporan laba rugi atau laba dan rugi.
Unsur-unsur laporan laba rugi atau unsur-unsur yang mengukur kinerja keuangan adalah sebagai berikut:
4. Pendapatan: kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau perangkat tambahan aset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas. Namun, itu tidak termasuk sumbangan yang dibuat oleh peserta ekuitas, yaitu, pemilik, mitra, dan pemegang saham.
5. Biaya: penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar, atau depletions dari incurrences aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas.
Pengakuan unsur laporan keuangan
Item yang diakui dalam laporan keuangan jika:
• itu kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke atau dari suatu entitas dan
• ketika item memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan kehandalan.
• stabilitas
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Par. 99. Pengukuran adalah proses penentuan jumlah moneter di mana unsur-unsur dari laporan keuangan harus diakui dan dibawa dalam neraca dan laporan laba rugi. Hal ini melibatkan pemilihan pengukuran dasar tertentu. pa
Par. 100. Sejumlah basis pengukuran yang berbeda digunakan untuk derajat yang berbeda dan dalam berbagai kombinasi dalam laporan keuangan. Mereka meliputi:
(a) Historical biaya. Aset dicatat berdasarkan jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar diberikan pertimbangan untuk mendapatkan mereka pada saat mereka akuisisi. Kewajiban dicatat berdasarkan jumlah hasil yang diterima sebagai imbalan atas kewajiban, atau dalam keadaan tertentu (misalnya, pendapatan pajak), di sejumlah kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam bisnis normal.
(b) biaya ini. Aset yang dilakukan pada jumlah kas atau setara kas yang harus dibayarkan jika sama atau setara aset diakuisisi saat ini. Kewajiban dilakukan pada jumlah undiscounted kas atau setara kas yang akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban saat ini.
(c) direalisasikan (settlement) nilai. Aset yang dilakukan pada jumlah kas atau setara kas yang saat ini bisa diperoleh dengan menjual aset pembuangan secara tertib. Kewajiban disajikan sebesar nilai pemukiman mereka, yaitu jumlah yang undiscounted kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam bisnis normal.
(d) nilai sekarang. Aset yang dilakukan saat ini nilai diskon dari arus masuk kas bersih masa depan bahwa item diharapkan untuk menghasilkan dalam kegiatan usaha normal. Kewajiban dilakukan saat ini nilai diskon masa depan arus keluar kas bersih yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam bisnis normal.
Par. 101. Dasar pengukuran paling sering diadopsi oleh entitas dalam menyusun laporan keuangan mereka adalah biaya historis. Ini biasanya dikombinasikan dengan pengukuran lain basa. Sebagai contoh, persediaan biasanya dilakukan pada biaya yang lebih rendah dan nilai direalisasikan bersih, surat berharga dapat dilakukan pada nilai pasar dan kewajiban pensiun dilakukan pada nilai sekarang mereka. Selain itu, ada entitas menggunakan dasar biaya saat ini sebagai respons terhadap ketidakmampuan dari model akuntansi biaya historis untuk menangani dampak perubahan harga aset non-moneter.
Konsep Modal Modal dan Pemeliharaan
Konsep Modal
Par. 102. Konsep keuangan modal diadopsi oleh sebagian besar entitas dalam penyusunan laporan keuangan mereka. Di bawah konsep keuangan modal, seperti menginvestasikan uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas dari entitas. Di bawah konsep modal fisik, seperti kemampuan operasi, modal dianggap sebagai kapasitas produktif dari entitas didasarkan pada, misalnya, unit output per hari.
Par. 103. Pemilihan konsep yang tepat modal oleh suatu entitas harus didasarkan pada kebutuhan pengguna dari laporan keuangan. Dengan demikian, konsep keuangan modal harus dilakukan jika pengguna laporan keuangan terutama prihatin dengan nominal pemeliharaan modal yang diinvestasikan atau daya beli modal yang diinvestasikan. Namun, jika perhatian utama pengguna dengan kemampuan operasi entitas, konsep fisik modal harus digunakan. Konsep yang dipilih menunjukkan tujuan dapat dicapai dalam menentukan keuntungan, walaupun mungkin ada beberapa pengukuran kesulitan dalam membuat konsep operasional.
Konsep Pemeliharaan Modal dan Penetapan Laba
Par. 104. Konsep modal dalam ayat 102 menimbulkan konsep berikut pemeliharaan modal:
(a) Keuangan pemeliharaan modal. Dalam konsep ini keuntungan diperoleh hanya jika keuangan (atau uang) jumlah aktiva bersih pada akhir periode keuangan melebihi (atau uang) jumlah aktiva bersih pada awal periode, setelah tidak termasuk untuk distribusi, dan kontribusi dari, pemilik selama periode tersebut. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur dalam unit moneter Nominal baik atau unit daya beli konstan.
(b) pemeliharaan modal fisik. Dalam konsep ini keuntungan diperoleh hanya jika kapasitas produktif fisik (atau kemampuan operasi) dari entitas (atau sumber daya atau dana yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode , setelah tidak termasuk untuk distribusi, dan kontribusi dari, pemilik selama periode tersebut.
Par. 105. Konsep pemeliharaan modal berkaitan dengan bagaimana sebuah entitas mendefinisikan modal itu berusaha untuk mempertahankan. Memberikan hubungan antara konsep modal dan konsep keuntungan karena menyediakan titik acuan oleh laba yang diukur, yang merupakan prasyarat untuk membedakan antara suatu entitas pengembalian modal dan pengembalian modal, hanya arus masuk aset di kelebihan jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan modal dapat dianggap sebagai keuntungan dan karena itu sebagai pengembalian modal. Oleh karena itu, laba adalah jumlah residu yang tersisa setelah biaya (termasuk pemeliharaan modal penyesuaian, di mana perlu) telah dikurangkan dari pendapatan. Jika pengeluaran melebihi jumlah pendapatan residual adalah kerugian.
Par. 106. Para konsep pemeliharaan modal fisik memerlukan penerapan biaya saat ini dasar pengukuran. Pemeliharaan modal keuangan konsep, bagaimanapun, tidak memerlukan penggunaan dasar tertentu pengukuran. Pemilihan dasar di bawah konsep ini tergantung pada jenis modal keuangan bahwa entitas berusaha untuk mempertahankan.
Par. 107. Perbedaan utama antara kedua konsep pemeliharaan modal adalah perlakuan terhadap dampak perubahan dalam harga aset dan kewajiban dari entitas. Secara umum, sebuah entitas telah mempertahankan modal jika memiliki modal sebanyak pada akhir periode itu pada awal periode. Setiap jumlah di atas dan di atas yang dibutuhkan untuk mempertahankan modal pada awal periode adalah laba.
Par. 108. Di bawah konsep pemeliharaan modal keuangan di mana modal didefinisikan dalam istilah nominal unit moneter, laba mewakili kenaikan uang nominal modal selama periode. Dengan demikian, kenaikan harga-harga aset yang diadakan selama periode, konvensional disebut sebagai holding gain, adalah, konseptual, keuntungan. Mereka mungkin tidak diakui karena itu, bagaimanapun, sampai aset dibuang dalam pertukaran transaksi. Ketika konsep pemeliharaan modal keuangan didefinisikan dalam istilah dari unit daya beli konstan, keuntungan mewakili peningkatan daya beli yang diinvestasikan selama periode. Dengan demikian, hanya bagian dari kenaikan harga aset yang melebihi kenaikan tingkat harga umum dianggap sebagai keuntungan. Sisanya peningkatan diperlakukan sebagai penyesuaian pemeliharaan modal dan, karenanya, sebagai bagian dari ekuitas.
Par. 109. Di bawah konsep pemeliharaan modal fisik ketika modal didefinisikan dalam hal kapasitas produktif fisik, keuntungan mewakili peningkatan modal selama periode. Semua perubahan harga yang mempengaruhi aset dan kewajiban dari entitas yang dipandang sebagai perubahan dalam ukuran kapasitas produktif fisik dari kelompok tertentu; karena itu, mereka diperlakukan sebagai penyesuaian pemeliharaan modal yang merupakan bagian dari ekuitas dan bukan sebagai keuntungan.
Par. 110. Pemilihan basis pengukuran dan konsep pemeliharaan modal akan menentukan model akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Model-model akuntansi yang berbeda menunjukkan perbedaan tingkat relevansi dan kehandalan dan, seperti di daerah lain, manajemen harus mencari keseimbangan antara relevansi dan keandalan. Kerangka ini dapat diterapkan untuk berbagai macam model akuntansi dan menyediakan bimbingan untuk mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan yang dibangun di bawah model yang dipilih. Pada saat ini, bukan maksud Dewan IASC untuk menetapkan model tertentu selain dalam keadaan yang luar biasa, seperti bagi mereka entitas pelaporan dalam mata uang dari ekonomi hyperinflationary. Niat ini akan, bagaimanapun, akan ditinjau dalam terang perkembangan dunia.
Tiga Konsep Modal
Kerangka ini menggambarkan IASB (seperti di atas) bagaimana pemeliharaan modal dilakukan dalam dua cara:
Pertama, "Sebuah konsep keuangan modal diadopsi oleh sebagian besar entitas dalam penyusunan laporan keuangan mereka. Di bawah konsep keuangan modal, seperti menginvestasikan uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas dari entitas ".
Sehingga sebagian besar entitas melakukan untuk melaporkan bahwa mereka telah mempertahankan modal dan keuangan mereka tidak melaporkan pemeliharaan modal fisik.
Kedua, Anda mungkin menemukan beberapa entitas sektor publik menganggap bahwa tanggung jawab pelayanan mereka dilayani paling baik oleh juga melaporkan pemeliharaan modal fisik misalnya adalah kapasitas pengairan, sistem air limbah dsb di kota setempat sama, atau lebih baik, daripada tahun lalu? Beberapa Key Performance Indicators (KPI) akan dipilih untuk laporan ini. The Framework menyatakan:
"Di bawah konsep modal fisik, seperti kemampuan operasi, modal dianggap sebagai kapasitas produktif dari entitas didasarkan pada, misalnya, unit output per hari".
Ini adalah dua 'konsep modal'.
Ketiga, dan ini membingungkan, makna hukum di Inggris muncul sebagai berikut: hukum Inggris mengembangkan 'doktrin pemeliharaan modal' dengan tujuan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak dapat mengembalikan kembali modal saham kepada para pemegang saham sebagai dividen. The 'doktrin pemeliharaan modal' menyokong aturan-aturan hukum pengalamatan
• pembayaran dividen kepada pemegang saham;
• pengurangan saham perusahaan modal atau cadangan;
• perusahaan membeli saham sendiri
dan aspek lain. Dari Oktober 2008 perusahaan swasta di Inggris akan diizinkan untuk mengurangi modal saham tanpa perlu pergi ke pengadilan ".
Jadi, ketika seorang pengacara komersial membahas pemeliharaan modal mereka mungkin mengacu pada konsep ketiga ini.
Persyaratan IFRS
Artikel utama: Persyaratan IFRS
IFRS laporan keuangan terdiri dari (IAS1.8)
• Pernyataan Posisi Keuangan
• laporan pendapatan yang komprehensif
• baik pernyataan perubahan ekuitas (SOCE) atau pernyataan pendapatan atau biaya diakui ( "SORIE")
• laporan arus kas atau laporan arus kas
• catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
Informasi komparatif diberikan untuk periode pelaporan sebelumnya (IAS 1,36). Sebuah entitas mempersiapkan rekening IFRS untuk pertama kalinya harus menerapkan IFRS secara penuh untuk saat ini dan periode perbandingan peralihan walaupun ada pengecualian (IFRS1.7).
Tanggal 6 September 2007, IASB menerbitkan revisi IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan. Utama perubahan dari versi sebelumnya adalah untuk mensyaratkan bahwa suatu entitas harus:
• menyajikan seluruh pemilik non-perubahan ekuitas (yaitu, 'pendapatan komprehensif') baik dalam satu pernyataan yang komprehensif pendapatan atau dalam dua pernyataan (pernyataan pendapatan yang terpisah dan pernyataan pendapatan komprehensif).
Komponen dari pendapatan komprehensif tidak dapat disajikan dalam laporan perubahan ekuitas.
• menyajikan laporan posisi keuangan (neraca) seperti pada awal periode komparatif paling awal dalam satu set lengkap laporan keuangan ketika berlaku entitas akuntansi
• 'neraca' akan menjadi 'pernyataan posisi keuangan'
• 'laba rugi' akan menjadi 'pernyataan dari pendapatan komprehensif'
• 'laporan arus kas' akan menjadi 'pernyataan arus kas'.
Revisi IAS 1 adalah efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Adopsi awal diperbolehkan.
Adopsi IFRS
IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. Sebagai dari 27 September 2008, lebih dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau mengizinkan IFRS pelaporan. Sekitar 85 dari negara-negara tersebut memerlukan pelaporan IFRS untuk semua domestik, perusahaan-perusahaan yang terdaftar.